Minggu, 29 November 2015

KLASIFIKASI (BUNYI )


 
KLASIFIKASI BUNYI




  
DISUSUN OLEH :

WIWIN RASMAWATI
1551040025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN AKADEMIK 2015/2016






KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kenikmatan dan kesehatan kepada kita semua khususnya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu . Tak lupa pula Shalawat beserta salam marilah kita curahkan kepada junjungan kita yakni Nabi Muhammad Saw yang telah membawa kita dari kehidupan kelam  ke kehidupan yang lebih baik .
Saya ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membimbing saya di dalam penyusunan makalah ini. Namun saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun saya harapkan demi perbaikan dan kebaikan makalah ini.
Semoga dengan selesainya makalah ini dapat mempermudah pembaca untuk memperoleh penambahan pengetahuan dan berharap agar pembaca dapat mudah memahami materi yang telah saya buat yang ada di dalam makalah ini.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, baik pembaca makalah ini serta pihak yang memberikan saran dan kritikan pada saya tentang makalah ini.


Makassar , 20 Oktober 2015
Penyusun
                                                                                                                 
                                                                                                                                                                                                                                                                                   
                                                                                        Wiwin Rasmawati

                                                        



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I: PENDAHULUAN 1
1.1  Latar Belakang Masalah 1
1.2  Rumusan Masalah 1
1.3  Tujuan dan Manfaat 1
BAB II: PEMBAHASAN 2
2.1  Pengelompokan Bunyi 2
2.2  Perbedaan Tiap-Tiap 2
2.3  Contoh Masing-masing Bunyi 6
BAB III: PENUTUP 8
3.1  Kesimpulan 8
3.1  Saran 8
DAFTAR PUSTAKA 9



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Bahasa digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain.Banyak kajian teori  yang mempelajari  bahasa termasuk fonologi .Fonologi diartikan sebagai bagian dari kajian linguistik yang mempelajari, membahas,membicarakan dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia .Pengetahuan  tentang fonologi sangat penting diketahui oleh masyarakat Indonesia  terlebih mahasiswa  yang mengambil jurusan bahasa Indonesia. Perbedaan bunyi-bunyi pun yang ditimbulkan oleh alat ucap  manusia  belum banyak diketahui oleh masyarakat bahkan seperti banyaknya pengucapan yang tidak sesuai yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia termasuk mahasiswa .Untuk itu penulis merasa perlu untuk membuat makalah ini.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa saja bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia ?
2.      Bagaimana perbedaan tiap-tiap bunyi ?
3.      Apa saja contoh dari tiap-tiap bunyi ?

1.3  Manfaat dan Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat ditentukan manfaat dan tujuan sebagai berikut :
1.      Mampu mengetahui bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
2.      Mampu membedakan tiap-tiap bunyi.
3.      Mampu mengetahui contoh dari tiap-tiap bunyi.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengelompokan Bunyi   
Bunyi –bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dapat dibedakan :
a)      Bunyi vokal ,konsonan ,dan semi vokal 
b)      Bunyi oral dan bunyi nasal
c)      Bunyi bersuara dan bunyi tak bersuara
d)     Bunyi keras dan  bunyi lunak
e)      Bunyi panjang dan bunyi pendek
f)       Bunyi tunggal dan bunyi rangkap
g)      Bunyi nyaring dan bunyi tak nyaring
h)      Bunyi egresif dan bunyi ingresif
i)        Bunyi segmental dan bunyi supra segmental
j)        Bunyi utama dan bunyi sertaan

2.2  Perbedaan  Bunyi –bunyi
a.      Bunyi Vokal ,Konsonan ,dan Semi vokal 
Bunyi – bunyi vokal,konsonan ,dan semi vokal dibedakan berdasarkan tempat dan cara artikulasinya.
Ø  Vokal adalah bunyi bahasa yang dihasilkan dengan cara setelah arus udara ke luar dari glotis (celah pita suara ),lalu arus ujar  hanya” diganggu “atau diubah oleh posisi lidah dan bentuk mulut.
Ø  Konsonan yaitu setelah arus ujar melewati pita suara diteruskan ke rongga mulut dengan mendapat hambatan dari artikulator aktif dan artikulator pasif.
Ø  Bunyi semi vokal adalah bunyi yang proses pembentukannya mula-mula secara vokal lalu diakhiri secara konsonan sehingga bunyi ini sering disebut bunyi hampiran (aproksiman ).

b.      Bunyi Oral dan Bunyi Nasal
 Kedua Bunyi ini dibedakan berdasarkan keluarnya arus ujar:
Ø  Bunyi oral adalah bunyi keluar atau  arus ujar ke luar melalui rongga mulut .
Ø  Bunyi nasal adalah bunyi keluar atau arus ujar keluar melalui rongga hidung .

c.       Bunyi Bersuara dan Bunyi tak Bersuara
Kedua bunyi ini dibedakaan berdasarkan ada tidaknya getaran pada pita suara sewaktu bunyi itu diproduksi .
Ø  Bunyi bersuara yaitu bila pita suara turut bergetar pada proses pembunyian itu.
Hal ini terjadi karena glotis pita suara itu terbuka sedikit .
Ø  Bunyi tak bersuara adalah bunyi bila pita suara tidak bergetar saat proses pembunyian.Hal ini terjadi karena glotis pita suara terbuka agak lebar .

d.      Bunyi Keras dan Bunyi Lunak
Kedua bunyi ini dibedakan berdasarkan ada tidaknya ketegangan kekuatan arus udara ketika bunyi itu diartikulasikan .
Ø  Bunyi keras (fortis ) yaitu bunyi yang terjadi karena pernafasan yang kuat dan otot tegang .
Ø  Bunyi lunak (lenis) yaitu bunyi yang terjadi apabila pernafasan yang lembut dan otot kendur .

e.       Bunyi Panjang dan Bunyi Pendek

Kedua bunyi ini dibedakan berdasarkan pada lama dan tidaknya bunyi itu diartikulasikan.Akan tetapi kasus bunyi panjang dan pendek tidak ada  dalam bahasa Indonesia ,tetapi ada dalam bahasa latin, dan bahasa arab.


f.       Bunyi Tunggal dan Bunyi Rangkap
Kedua bunyi ini dibedakan berdasarkan pada hadirnya sebuah bunyi yang tidak sama sebagai satu kesatuan dalam sebuah silabel (suku kata ).
Ø  Bunyi rangkap vokal disebut diftong dan bunyi tunggal vokal disebut monoftong .
Ø  Bunyi rangkap konsonan disebut klaster. Tempat artikulasi kedua konsonan dalam kalster berbeda .

g.      Bunyi Nyaring dan Tak nyaring
Kedua bunyi ini dibedakan berdasarkan derajat kenyaringan (sonoritas) bunyi- bunyi itu yang ditentukan oleh besar kecilnya resonansi pada waktu bunyi itu diujarkan.
Ø  Bunyi vokal mempunyai tingkat kenyaringan yang lebih tinggi.
Ø  Bunyi konsonan mempunyai tingkat kenyaringan dibawah bunyi vokal.

h.      Bunyi Egresif dan Bunyi Ingresif
Kedua bunyi ini dibedakan berdasarkan dari mana datangnya arus udara dalam pembentukan bunyi itu.
Ø  Bunyi egresif yaitu bila arus udara datang dari dalam (seperti dalam paru-paru),dibedakan menjadi dua yaitu :
·         Bunyi egresif pulmonik,apabila arus udara itu berasal dari paru-paru
·         Bunyi egresif glutolik,apabila arus udara itu berasal dari pangkal tenggorokan .
Ø  Bunyi Igresif yaitu bila arus udara datang dari luar .
·         Bunyi ingresif glotalik yang prosesnya sama dengan bunyi egresif glotalik hanya arus udaranya berasal dari luar.
·         Bunyi ingresif velarik yang terjadi dengan mekanisme velarik,yakni pangkal lidah dinaikkan ke langit–langit lunak (velum)
i.        Bunyi Segmental dan Bunyi Suprasegmental
Kedua bunyi ini dibedakan berdasarkan pada dapat tidaknya bunyi itu disegmentasikan .

j.        Bunyi Utama dan Bunyi Sertaan
Kedua bunyi ini didasarkan berdasarkan pada adanya proses artikulasi pertama, artikulasi utama, atau artikulasi primer, dan adanya artikulasi sertaan.
Bunyi –bunyi sertaan disebut juga bunyi pengiring yang muncul ,antara lain akibat adanya proses artikulasi sertaan yang disebut :
a)      Labialisasi, yaitu bunyi sertaan yang dihasilkan dengan cara kedua bibir dibulatkan dan disempitkan segera atau ketika bunyi utama di ucapkan, sehingga terdengar bunyi sertaan [w ]pada bunyi utama.
b)      Palatalisasi ,yaitu bunyi sertaan yang dihasilkan dengan cara tengah lidah dinaikkan mendekati langit –langit keras (palatum )segera atau ketika bunyi  utama diucapkan sehingga terdengar bunyi sertaan [y ].
c)      Velarisasi ,yaitu bunyi sertaan yang dihasilkan cara mengangkat lidah kearah langit –langit lunak (velum ) segera atau ketika bunyi utama diucapkan sehingga terdengar bunyi sertaan [x ].
d)     Retrofleksi ,yaitu bunyi sertaan yang dihasilkan dengan cara ujung lidah ditarik ke belakang segera atau ketika bunyi utama diucapkan sehingga terdengar bunyi sertaan [r].
e)      Glotalisasi ,yaitu bunyi sertaan yang dihasilkan dengan cara glotis ditutup sesudah bunyi utama diucapkan sehingga terdengar bunyi sertaan[ ? ].
f)       Aspirasi ,yaitu bunyi sertaan yang dihasilkan dengan cara arus udara yang ke luar lewat rongga mulut terlalu keras sehingga terdengar bunyi sertaan [h].
g)      Nasalisasi ,yaitu bunyi sertaan yang dihasilkan dengan cara memberikan kesempatan arus udara melalui rongga hidung sebelum atau sesaat bunyi utama diucapkan ,sehingga terdengar bunyi sertaan [ M ].

2.3  Contoh masing-masing jenis bunyi
·         Contoh Bunyi vokal seperti  [I], [a], [u].
·         Contoh Bunyi konsonan seperti [b], [d], [g].
·         Contoh Bunyi nasal seperti
Nasal bilabial seperti bunyi [m].
Nasal laminoalveolar atau apikodental seperti bunyi [n].
Nasal laminopalatal [ñ].
Nasal dorsovelar  seperti bunyi [].
·         Contoh yang termasuk  bunyi bersuara seperti  [b], [d], [g].
·         Contoh yang termasuk bunyi tak bersuara seperti [s]. [k], [p] dan [t].
·         Contoh yang termasuk bunyi keras (fortis ) [t], [k], [s ].
·         Contoh  yang termasuk bunyi lunak [d], [g], [z].
·         Contoh yang termasuk bunyi panjang dan bunyi pendek  yaitu dapat berupa  bunyi vokal dan konsonan.
·         Contoh yang termasuk bunyi rangkap vokal seperti bunyi pada [a] dan [i] pada kata .
·         Contoh yang termasuk bunyi rangkap konsonan seperti bunyi [k] dan [I] pada kata .
·         Contoh yang merupakan  bunyi segmental yaitu semua bunyi vokal dan konsonan.
·         Contoh yang merupakan bunyi suprasegmental :
Benua afrika,  bunyi  berarti memanggil.
Bila diberi nada turun  berarti panggilah.
Bila diberi nada datar  berarti sudah memanggil.
·         Contoh yang termasuk bunyi labialisasi seperti bunyi [t] pada kata tujuan terdengar sebagai bunyi [tw] sehingga lafalnya [twujuan ].
·         Contoh yang termasuk bunyi palatalisasi seperti bunyi [p] pada kata piara terdengar sebagai bunyi [py]sehingga ucapannya menjadi [pyara].
·         Contoh yang termasuk bunyi velarisasi seperti bunyi [m] pada kata makhluk terdengar sebagai bunyi [mx],sehingga ucapannya menjadi[ mxaxluk].
·         Contoh yang termasuk bunyi retrofleksi seperti bunyi [k] pada kata kertas terdengar sebagai bunyi [kr] sehingga lafalnya [krertas ].
·         Contoh yang termasuk bunyi  Glotalisasi seperti bunyi [a] pada kata akan terdengar sebagai bunyi [a?] sehingga lafalnya [a?kan].
·         Contoh yang termasuk bunyi Aspirasi seperti bunyi [P] pada awal bahasa inggris peace  terdengar sebagai bunyi [Ph] sehingga lafalnya [Pheis].
·         Contoh nasalisasi biasa terjadi pada konsonan hambat bersuara ,yaitu [b],[d],dan [g], sehingga menjadi [mb], [nd], [kg].





                                                              BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dapat  berupa bunyi vokal, konsonan, semi vokal, bunyi oral, bunyi nasal, bunyi bersuara, bunyi tak bersuara, bunyi keras, bunyi lunak, bunyi panjang, bunyi pendek, bunyi tunggal, bunyi rangkap, bunyi nyaring, bunyi tak nyaring, bunyi egresif, bunyi ingresif, bunyi segmental, bunyi suprasegmental, bunyi utama, dan bunyi sertaan.
Tiap-tiap bunyi memiliki perbedaan tersendiri dilihat pengertian dan contoh dari masing-masing bunyi.

3.2  Saran
Pengetahuan tentang perbedaan bunyi sangat perlu diketahui oleh masyarakat terutama mahasiswa jurusan bahasa Indonesia.Untuk itu diharapkan sering-seringlah membaca terutama yang berkaitan dengan bahasa Indonesia sehingga kita tidak menjadi turis bahasa di negara sendiri .









 DAFTAR PUSTAKA

Chaer , Abdul. 2009.Fonologi Bahasa Indonesia .jakarta: Rineka Cipta. 



 SEMOGA BERMANFAAT ,,,,,WIRAH 

 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar